Ohaiyo !
Hari
kedua jadwalnya kami keliling-keliling Osaka. Sebelum jalan-jalan tentu
saja kami sarapan dulu di hotel. Di hotel ini system breakfast nya bukan buffet
yang bisa ambil sepuasnya, tetapi sudah disediakan dua set menu yang bisa dipilih,
yaitu western style atau Japanese style. Western style selalu menyajikan daging-dagingan
seperti sosis atau beef bacon. Sedangkan Japanese style selalu menyajikan ikan-ikanan yang
berbeda setiap harinya. Tentu
saja kami selama di hotel ini selalu memesan Japanese style, karena
inshaAllah aman alias halal.
Now we're
ready to go!! Tujuan pertama adalah Osaka Castle. Dari Kishibe Station kami
menggunakan JR Kyoto Line menuju
Osaka Station. Dari Osaka Station kami ganti kereta dengan JR Osaka Loop Line
menuju Osakajoen Station kemudian berjalan kaki menuju Osaka Castle.
Osaka
Castle merupakan symbol dari kota Osaka yang telah berdiri dari Abad-17. Tembok-tembok batu granit berdiri kokoh di sekitar Osaka
Castle yang dikelilingi oleh saluran air berukuran besar. Fungsi saluran air
sebagai tembok pertahanan yang dibangun oleh Shogun Tokugawa tetap
terlihat, walau fungsinya sudah tidak untuk mengahalau musuh seperti jaman
dulu.
Osaka Castle dikelilingi saluran air sebesar itu lho! |
Di
Osaka Castle, kami naik sampai ke lantai atas untuk melihat view Kota Osaka
dari segala penjuru Osaka Castle.
Turun
dari Osaka Castle , kami mencoba ice cream Matcha yg banyak dijual disekitar Osaka
Castle. Mereka menyebutnya soft cream instead of ice cream, karena memang lembut sekali si cream nya itu.
Lanjut
dari Osaka Castle, kami memutuskan untuk menuju kawasan belanja
Shinsaibashi. Menuju Shinsaibashi lebih cepat dengan menggunakan Subway.
Subway di sini berbeda perusahaan dengan JR. Subway merupakan perusahaan swasta
sedangkan JR adalah milik perusahaan Negara, ini keuntungannya pakai ICOCA, jadi tidak perlu repot untuk selalu mencari JR station.
Naik kereta Osaka City Subway NagahoriTsurumiryokuchi Line dari
Osaka Business Park Station ke Shinsaibashi Station dapat ditempuh kurang lebih
10 menit. Sampai di kawasan belanja Shinsaibashi Suji, kami langsung
merapat ke GU yang masih 1 group dengan UNIQLO, bedanya dari segi harga, GU
lebih murah dibandingkan UNIQLO. Ternyata
banyak sekali turis Indonesia yang mampir kesini, murah soalnya bro,
hehe.
Setelah (istri) puas belanja (well, happy wife happy life bro :D) berikutnya kami menuju Dotonburi. Tempat ini sangat dekat dari Shinsabashi jadi kami hanya berjalan kaki menuju Dotonburi.
Tempat ini menjadi surga makanan authentic Osaka, disini terdapat resto yang paling iconic di Dotonburi, yaitu Cani Doraku dengan patung kepiting di atas pintu masuk yang menjadi identitas tersendiri dari resto ini. Sebagian besar resto yang ada di Dotonburi memasang patung sebagai ciri khas restonya masing-masing di atas pintu masuk. Kawasan ini ngga berbeda jauh dengan kawasan Cihampelas, di atas pintu masuk setiap toko selalu ada patung-patung superhero yang iconic, mungkin Cihampelas terinspirasi dari Dotonburi (?).
The Iconic Dotonburi!! |
Di
Dotonburi jangan lupa untuk membeli Takoyaki dan menikmatinya sambil
duduk-duduk di pinggir sungai Dotonburi. Kami menghabiskan hari kedua di Osaka
sambil menunggu Glico Running man Sign menyala. Luckily, ada kapal tour
wisatawan yang lengkap beserta bandnya kebetulan berhenti tepat di depan kami
menyanyikan lagu balad ala Jepang. Lumayan dapat hiburan gratis sambil
menunggu lampu–lampu di Glico Running Man Sign dinyalakan.
We
love Osaka so much!
Oysuminasai
!
No comments:
Post a Comment