HONEYMOON di TURKI #4 (KUSADASI - SELCUK - PAMUKKALE)


SELCUK

Tempat wisata pertama yang kita kunjungi di hari keempat adalah House of Virgin Mary, yang terletak di Gunung Bulbul Dagi atau Gunung Koressos, kurang lebih 420 meter dari atas permukaan laut. Di atas gunung ini terdapat sebuah biara kecil yang bermihrab dan atapnya berkubah yang konon merupakan tempat terakhir bagi Maryam untuk beribadah kepada Allah SWT setelah Nabi Isa as diangkat oleh Allah ke langit. Dikatakan juga di dalam biara ini jenazah Maryam dimakamkan, jadi tidak heran banyak umat Muslim dan umat Kristiani yang berkunjung kesini.

House of Virgin Mary
Ngga jauh dari House of Virgin Mary terdapat prayer wall. Para pengunjung yang datang kesini bisa menuliskan doa-doa yang mereka minta dan kemudian di tempelkan ke dinding yang sudah disediakan.

Prayer Wall

Masih di daerah Selcuk, dari House of Virgin Mary selanjutnya kita menuju ke Ephesus City. Pada jaman Romawi tepatnya Abad ke-1 SM, kota ini merupakan kota terbesar kedua di dunia. Kota ini dulunya terkenal karena adanya Kuil Dewi Artemis, tapi sayangnya kuil ini sudah hancur karena serangan gerombolan Ghotic dan juga gempa besar. 
Beberapa bangunan di Ephesus City yang masih jelas terlihat adalah Ephesus Library dan Odeon (bangunan theater yang digunakan untuk pertemuan para Dewan Senat dan juga untuk konser pertunjukan). Saya mencoba duduk-duduk di Odeon selama beberapa saat, rasanya merinding! Saya membayangkan jaman dulu bisa membuat bangunan theater outdoor terbesar di dunia ini tanpa perlu adanya sound system canggih. Tanpa perlu teriak sampai tenggorokan putus, pengunjung yang duduk di stage paling atas sudah bisa mendengar seseorang yang berbicara di podium bawah. Ngga percaya? Coba saja kesana, hehe.


Ephesus Library
Odeon tampak dari pintu keluar

Dalam reruntuhan Ephesus City ini kita bisa menemukan relief Dewa Nike atau Dewa Kemenangan. Jadi tahu kan asal-usul lambang brand terkenal ini?




PAMUKKALE

Setelah puas berbengong-bengong ria karena kemegahan Ephesus City, perjalanan selanjutnya menuju Pamukkale, kalau dalam English artinya Cotton Castle. Sebagian besar dari kota Pamukkale mengandung mata air panas dan Travertin (batu kapur yang di endapkan oleh mata air mineral, terutama air panas). Ini makanya ketika sampai di Pamukkale, pemandangannya hampir semua serba putih, bukan putih salju tapi putih karena endapan kalsium karbonat yang terkandung dalam batu kapur.

Cotton Castle

Sayangnya kondisi di area Pamukkale saat ini sudah banyak yang rusak karena dalam beberapa tahun terakhir sejak tahun 1990-an, perkembangan pariwisatanya sangat pesat sekali. Hotel-hotel dibangun di atas reruntuhan Hierapolis dan jalan raya dibangun dari bukit sampai puncak Pamukkale sehingga mengakibatkan kerusakan yang lumayan parah sampai akhirnya kawasan ini dijadikan World Heritage Site. Kalau mau jalan-jalan di atas Cotton Castle jangan lupa simpan sepatu/sandal mu ya, karena saat ini sudah dilarang memakai sepatu/sandal saat berjalan di atas Travertin.


No comments:

Post a Comment