HONEYMOON di TURKI #5 (PAMUKKALE - KONYA - CAPPADOCIA)


KONYA

Hari kelima, dari Pamukkale kita menuju Cappadocia melalui Konya. Selama perjalanan keluar dari Pamukkale menuju Konya, pemandangannya wow banget! Jalan antar kota antar provinsi di Turki ini bagus banget, mulus (kalau dibanding dengan jalan pantura dan jalur selatan pulau Jawa, hehe) dan jarang ada mobil atau truk lewat jadi ngga ada tuh bermacet-macet ria selama perjalanan. 

Matanya segerr selama perjalanan

Sesampainya di Konya kita mengunjungi Mevlana Museum. Di dalam Mevlana Museum terdapat makam yang sangat besar untuk menghormati Mevlana dan ayahnya. Mevlana adalah seorang Sufi yang berasal dari Persia yang mengajarkan tarian Sufi yang seperti gangsing berputar sebagai bentuk ibadah dalam mengingat Tuhan. 
Untuk masuk ke dalam museum, para wanita harus memakai pakaian tertutup dan menutup kepalanya. Sedangkan untuk para pria tidak dibolehkan menggunakan celana pendek. Tapi jangan khawatir kalau kamu sudah pakai celana pendek atau you-can-see, karena sebelum pintu masuk ada penyewaan kerudung atau pashmina dan juga sarung (atau semacamnya). Sebelum masuk ke dalam Museum, kita juga dibagikan plastik untuk membungkus sepatu para pengunjung. Hebat ya, bangsa Turki ini amat sangat menghormati dan menjaga peninggalan sejarah leluhurnya.

Makam Mevlana

Bukan mau narsis, tapi mau nunjukin bungkus sepatunya :p

Setelah dari Mevlana Museum kita menuju Sultanhani Caravanserai yang letaknya di daerah Sultanhani, Provinsi Aksaray. Restoran apa tuh? Bukan, ini bukan tempat makan, ini adalah Caravanserai, sebuah kompleks penginapan pada abad ke-13 yang berada di dalam benteng yang luas sekali. Caravanserai ini berada di Jalur Sutera, jadi selain sebagai tempat menginap, di dalam area ini juga terjadi transaksi perdagangan, pertukaran informasi dan sarana untuk menjalin hubungan antar pedagang dari Asia, Eropa sampai ke Africa.


Mumpung sepi, foto suka-suka di depan gerbang Sultanhani Caravanserai

CAPPADOCIA

Di Cappadocia kita menginap 2 malam, akhirnya ada satu hari yang paginya ngga perlu buru-buru packing. Tempat yang kita kunjungi hari ini adalah Underground City Ozkonak, yang merupakan kota bawah tanah yang terdiri dari 10 lantai dengan kedalaman total sekitar 40 meter, tetapi yang dibuka untuk umum saat ini hanya 4 lantai. Dulunya tempat ini merupakan tempat persembunyian ketika ada serangan musuh dari luar. Yang membuat saya terbengong-bengong, kota bawah tanah ini dilengkapi dengan sistem komunikasi yang dibuat dari pipa yang terhubung ke setiap lantai. Mungkin ini asal usulnya diciptakannya telepon (ngasal, hehe).   

Penampakan Ozkonak Underground City (dan saya)


No comments:

Post a Comment