HERE COMES THE DAY (DAY #1 - MIDODARENI) - Part 2


Acara hari pertama belum selesai, masih tersisa satu acara lagi, midodareni. Midodareni ini berasal dari kata widodari yang artinya bidadari, maksudnya pada malam ini bidadari dari khayangan akan turun ke bumi tepatnya ke kediaman calon pengantin wanita untuk menyempurnakan dan mempercantik pengantin wanita agar secantik bidadari. Pada malam ini meskipun calon pengantin pria datang ke rumah calon pengantin wanita, tetapi mereka tidak diperbolehkan untuk bertemu, CPW tidak boleh keluar rumah (bahkan adat aslinya tidak boleh keluar kamar) dan CPP tidak dijinkan untuk masuk ke dalam rumah. Oleh sebab itu acara inti midodareni dilakukan di luar rumah.


Lokasi midodareni di luar rumah sudah siap!


Semua kebaya para ibu-ibu adalah buatan mama. *proud to wear*

Ada beberapa acara inti pada malam ini, pertama adalah jonggolan, dimana CPP didampingi oleh keluarganya bertemu langsung dengan orang tua CPW untuk menyatakan keseriusannya menikahi sang CPW. Sebagai bukti keseriusannya, CPP sudah membawa seserahan (jumlahnya harus ganjil) yang berisi segala keperluan sehari-hari CPW, ini hanya sebagai simbolis bahwa sang suami nantinya dapat menafkahi istrinya ketika sudah berumah-tangga.

Acara selanjutnya adalah tantingan. Untuk menjawab keseriusan CPP, orang tua CPW akan menanyakan kemantapan hatinya dalam menerima ajakan mas CPP untuk menemaninya seumur hidupnya (aaawww...).


Tantingan

Setelah merasa mantab!, sang Ayah dari CPW akan membacakan dan menyerahkan Catur Wedha, yang isinya berupa beberapa wejangan yang harus di taati agar kehidupan berumah-tangga nantinya akan selalu nyaman, aman, adil dan makmur. :p


Pembacaan dan penyerahan Catur Wedha

Setelah ini masih ada satu acara inti lagi sebelum rombongan CPP pulang, yaitu penyerahan angsul-angsulan dari pihak CPW kepada CPP. Angsul-angsulan ini sebenarnya maknanya seperti oleh-oleh dari calon mertua CPP yang berupa makanan dan kancing gelung, yaitu seperangkat busana yang akan dipakai CPP esok harinya saat akad serta sebuah pusaka atau keris, sebagao simbol alat pelindung bagi keluarganya nanti.
Tetapi sebelum angsul-angsulan diserahkan, pihak CPW mempersilahkan keluarga CPP untuk menyantap makanan yang sudah disediakan sambil melakukan perkenalan satu-persatu anggota keluarga masing-masing pihak. Tapi di saat semua orang makan, mas CPP cukup boleh melihat saja dan menahan ludah (hehehe), karena saat midodareni CPP tidak diperbolehkan makan sebagai bentuk prihatin karena esok harinya akan melakukan suatu prosesi terpenting dalam hidupnya. Tapi minum air putih masih boleh kok, hehe..



Serah-serahan dan angsul-angsulan (kerisnya belum dimasukin)

Pada malam ini juga, calon mempelai wanita tidak boleh tidur sampai pukul 24.00, takutnya kalau tidur ngga jadi ketemu dengan bidadari, hehe. Bukan deng, maksudnya begadang hingga tengah malam diharapkan calon pengantin melakukan tirakad agar berlaku prihatin dan berlatih mengendalikan diri, dan juga bermohon kepada Allah SWT agar selalu melimpahkan anugerah-Nya untuk keluarganya nanti. Amin.



No comments:

Post a Comment